Postingan

sejarah singkat TNGGP

Kilas Sejarah Taman Nasonal Gunung Gede Pangrango Gunung Gede Pangrango telah dikenal sejak dari zaman kerajaan dahulu kala. Bahkan di masa penjajahan, kawasan ini mempunyai nilai ekonomis yang sangat besar. Kawasan Gunung Gede dan Gunung Pangrango sesungguhnya telah dikenal lama dalam dongeng dan legenda tanah Sunda. Salah satunya, naskah perjalanan Bujangga Manik dari sekitar abad-13 telah menyebut-nyebut tempat bernama Puncak dan Bukit Ageung (yakni, Gunung Gede) yang disebutnya sebagai “..hulu wano na Pakuan” (tempat yang tertinggi di Pakuan). Agaknya, pada masa itu telah ada jalan kuno antara Bogor (d/h Pakuan) dengan Cianjur, yang melintasi lereng utara G. Gede di sekitar Cipanas sekarang. Pada masa penjajahan Belanda wilayah yang subur ini kemudian tumbuh menjadi area pertanian, terutama perkebunan. Dari tahun 1728 teh Jepang telah mulai ditanam, dan pada 1835 perkebunan teh ini telah dikembangkan di Ciawi dan Cikopo. Menyusul pada 1878 dikembangkan teh Assam, yang terl
Posting Komentar
Baca selengkapnya
Gambar
PENDAKI pendaki sering di anggap sepele oleh sebagian orang, karna anggapan mereka pendaki hanyalah  sekelompok manusia yang  berpakean gembel, ransel gede, bau dll saya akan menjelaskan kenapa semakin  banyak manusia  di jaman sekarang mendaki gunung? di karenakan mereka baru tau hakekat pendaki itu apa,  pendaki   adalah manusia yang  menginginkan kedamayan, kesejukan ,keindahan , alam raya yang allah ciptakan mereka nikmati tentunya dengan bebagai ragam cara mereka , bagi kami pendaki adalah manusia yang  ingin  mendekatkan dirinya pada sang pencipta , bukan saja menikmati keindahan tapi bersyukur akan keindahan itu,  kami belajar menjadi manusia sederhana, menghargai mahluk sekitar, menjaga  alam, belajar menghargai banyak pendapat, yang ta kalah penting ketika kita sampe di mana titik tertinggi  dari gunung tersebut kita melihat ke sekeliling kita  ternyata kita ini kecil  di bandingkan alam yang allah ciptakan , maka kesombongan dalam diri manusia  akan sedikit demi se
1 komentar
Baca selengkapnya